Jumat, 24 Februari 2012

Semut dan Panas

Siang ini 13.10 WIB di halaman sekre Caldera bersama dua orang akang (kang wahyu dan kang fardhan)kita duduk sembari makan bubur dan minum jus wortel juga sirsak. kita bertiga seperti tri mas ketir atau tga pejantan tangguh atau bisa juga disebut teletubies (si tingky wingkynya lagi mudik ke tegal). cuaca begitu panas air terjun keringat pun otomatis mengucur membanjiri tubuh kami yang eksotis (wae) ini. panasnya siang ini juga membuat burung kayaknya gak mau berlalu lalang, kain yang dijemur pun kalo dijemur sekarang bisa langsung kering. terlihat juga segerombolan semut tak seperti biasanya mereka beraktifitas dengan menggunakan topi dan beberapa ekor memakai payung sungguh panas yang menyengat bukan.
bahkan seekor semut yang memakai payung datang kepadaku dia bilang, "hari demi hari cuaca pun kian panas, apa sih yang sebenarnya terjadi om (panggilan semut kepadaku)?"
saya cuma bisa jawab,"maap mut"
semut bilang,"kok om minta maap sih?"
saya pun menjawab lagi,"kamilah yang membuat hutan yang rindang menjadi gundul, sungai yang jernih menjadi kotor, lahan yang jadi serapa air kita jadikan gedung bertingkat, es di kutub utara dan selatan yang mencair, bencana disan sini, itu kami yang melakukannya"
semut berkomentar dan seraya pergi,"oh ternyata kalian orang jahat"Semut

Kamis, 23 Februari 2012

Kutu dan Penyesalan

Penyesalan merupakan suatu ungkapan kekecewaan dan biasanya terakhir. begitu pun yang saya alami saat ini penyesalan karena kenapa saya harus masuk jurusan fisika? tentu ada sebabnya kenapa penyesalan itu bisa terjadi. penyebabnya adalah mata kuliah core atau inti di jurusan fisika ini kaya listrik magnet, mekanika, gelombang, dan sebagai-sebagainya. pelajaran yang memunculkan simbol-simbol anhe yang kembali saya simpulkan sebgai simbul yang unik dan menggelitik. gimana enggak pas lagi merhatiin pelajaran yang ada malah senyum- senyum sendiri sambil ngerutin dahi. sampe sampe kutu yang bermukim di kepala saya sewot.
"bapak antono saya gak terima kalo misalnya gini terus" kata ketua SKI (serikat kutu nasional)
saya jawab, "emang kenapa tu, ada yang salah?"
"setiap pagi kepala bapak udah ngebul terus rambut-rambutnya  pada tumbang(rontok), kami jadi tidak nyaman lagi bermukim disini, bapak gak kasian apa setiap pagi anak-anak saya pergi sekolah di bayangi ketakutan akan rambut yang tumbang, terus pemandangan yang kami liat cuma tulisan-tulisan yang apeu bangetlah, mana hak kami?" ketua SKI curhat
saya bilang, "satu kata untuk kamu tu, wow"
"oke kami memutuskan untuk hengkang dari pemukiman ini dan sisa pembayaran bulan kemarin kami tidak mau membayar" ketua SKI murka
"tidaaakkk kutu jangan pergi, tapi kalo itu maumu silakan jangn bilang kamu menyesal karena pergi dari rambutku yang halus, hitam berkilau dan kokoh ini" saya pun murka
"oke we out" kutu pergi bersama rombongannya dengan menumpang bus ke arah Cirebon.
setelah itu saya akan buktikan bahwa kutu telah melukakn tindakan yang salah dan akan menyesal. memang benar penyesalan akan ada di akhir namun ketika sudah ada penyesalan kita harus membuat itu menjadi penyesalan yang terakhir dan menjalani penyesalan ini sebaik-baiknya agar tak ada penyesalan di kemudian hari.sehingga di akhir nanti saya akan berkata
"siapa yang akan menyesal kemudian?"

Rabu, 22 Februari 2012

"Cover"

Apa sih yang dirasain kuliah ketemu guru baru? otomatis langsung liat cover dosennya. biasanya dari covernya tuh
1. udah kebayang kalo dosen yang berkumis, kacamata, dan jidatnya luas artinya :
"wah bahaya nih dosen"
2. kalo dosennya bulet mukanya, mulutnya senyum mulu, dan bawa buku yang banyak maka :
"wah dosennya menyenangkan"
3. terus kalo dosennya datang cuma bawa absen dan spidol berarti :
"wah dosennya kalem nih"
tapi setelah diteliti dan diterawang didapat hal unik menarik dan menggelitik bahwa don't see the book from this cover ternyata benar.
dosen tipe 1 yang dikira sangar ternyata kocak padahal ketegangan susana kelas udah kerasa taapi tiba2 nyeletuk kocak abis, masa mahasiswanya disebut penjual pasar gedebage(pasar yang terkenal dengan murahnya).
dosen tipe 2 ternyata dosen kaya gitu ternyata gak juga. ceritanya begini saya lagi duduk di pinggir hordeng terus mainan hordeng dia bilang jangan maianan hordeng ntar rusak. walalupun emang beliau adalah dosen yang berwawasan luas banget.
dosen tipe 3 memang benar covernya begitu dalemnya juga begitu, pokoknya mantep dah ini dosen jawara. wkwkwk